Minggu, 01 Desember 2013

1.6. Pemeriksaan Hasil Perakitan PC dan Pemasangan Peripheral

Pemeriksaan Hasil Perakitan PC dan Pemasangan Peripheral

Setelah semua langkah pemilihan komponen, perakitan, dan pengaturan baik hardware maupun software dari komponen dan peripheral perlu dilakukan pengecekan dari setiap komponen dan peripheral. Fungsi tidaknya komponen atau peripheral tergantung dari pemasangannya.

Hal yang perlu diperiksa dari hasil komponen dan peripheral meluputi:
  • Kencang tidaknya pemasangan komponen atau peripheral. Periksa apakah skrup telah terpasang dengan sempurna. Urutan kabel, urutan kabel dapat di cek terlebih dahulu dengan menyocokan pin no1 pada kabel dengan pin 1 dengan konektor. Untuk model kabel sekarang kemungkinan terbalik sangat kecil.
  • Urutan kaki komponen, dalam hal ini prosesor dan RAM. Dengan melihat manual guide dari setiap komponen kesalahan dalam memasang komponen dapat dihindari. 
  • Untuk prosesor dan RAM saat ini kemungkinan salah sangat kecil, karena bentuk fisik yang tidak memungkinkan komponen terpasang salah.
Setelah langkah diatas sesuai dengan buku manual dan sesuai dengan langkah langkah sebelumnya. Siapkan untuk menghubungkan sumber daya ke jala jala listrik.
Amati saat pertama kali komputer menyala, pastikan tidak ada pesan eror baik berupa tampilan di monitor atau dengan bunyi beep. 
Jika tidak ada pesan error masuk ke BIOS dengan menekan del atau F2, sesuai dengan BIOS yang digunakan.
Masuk dalam menu main untuk mengecek komponen hard disk, CDROM, floppy disk, dan RAM. Dengan malihat status dari hard disk atau masuk ke menu hardware monitor untuk melihat status dari prosesor baik tegangan maupun kecepatan dari kipas pendinginnya.


Tampilan BIOS
Jika semua dapat terlihat tanpa ada pesan kesalahan maka perakitan PC berhasil dilakukan, selanjutnya siap untuk instalasi sistem operasi.
Pengecekan Komponen PC melalui Device Manager
Rangkuman 5 
  1. Periksa semua komponen yang baru dirakit, sebelum menghubungkan sumber daya ke jala-jala listrik. Hal ini dapat mengurangi resiko jika terjadi kegagalan perakitan sebuah komponen.
  2. Untuk memeriksa komponen PC dapat dilakukan secara software dan hardware. Untuk hardware dengan mengecek koneksi kabel dan konektor setiap komponen yang terpasang, sedangakan dengan menggunakan software dapat menggunakan BIOS atau device manager dalam Sisitem operasi windows.
Tugas 5
Amatilah sebuah peripheral (mouse atau keyboard atau printer) yang memakai teknologi bluetooth, bagaimana hubungan koneksi antara peripheral tersebut dengan PC.
Tes Formatif 5 
  1. Bagaimana cara memeriksa hasil perakitan suatu PC dan peripheral? Jelaskan !
  2. Bagaimana cara memeriksa kapasitas hard disk yang terpasang pada PC?
  3. Bagaimana cara memeriksa kapasitas RAM yang terpasang pada PC.
Kunci Jawaban Formatif 5
1), 2), dan 3) Lihat pada uraian materi 5 di atas.

Lembar Kerja 5
Alat dan bahan :
  1. PC 1 unit lengkap dengan multi media.
  2. Buku manual reference untuk komponen PC yang sesuai.
  3. Tools set.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
  1. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
  2. Bekerjalah sesuai dengan cara kerja atau petunjuk yang telah ditentukan.
Langkah Kerja
  1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini.
  2. Bukalah penutup casing pada CPU
  3. Amati semua komponen yang ada.
  4. Periksalah hasil rakitan PC dan peripheral yang ada.
  5. Buka dan bacalah buku manual reference yang sesuai dengan komponen yang ada.
  6. Catatlah hasil pemeriksaan rakitan PC tersebut.
  7. Buatlah laporan tentang hasil rakitan dari komputer yang anda amati tersebut.
  8. Laporkan hasil pekerjaan anda pada guru pembimbing (pengajar).
  9. Jika semua telah selesai tutuplah kembali cashing pada CPU dan rapikan alat dan bahan kemudian kembalikan ke tempat semula.

pemasangan peripheral pada komputer

 Optimasi Kinerja Komputer Melalui Pemasangan Peripheral. Pada komputer rakitan, biasanya terdapat beberapa pemasangan peripheral yang dapat dioptimasi untuk mendapatkan kinerja yang lebih baik.
1.Hard Disk
 
Pertama sekali adalah mengenai pemasangan hard disk dan CD-ROM yang ber-interface IDE. Tips ini sangat berguna jika Anda ingin merakit komputer Anda sendiri. Untuk mendapatkan kinerja yang lebih baik, pasanglah hard disk yang akan digunakan untuk booting pada kabel IDE primary sebagai master. Jika Anda memiliki CD-ROM, pasanglah CD-ROM tersebut pada kabel IDE secondary sebagai master. 
Jika Anda memiliki sebuah hard disk lagi, pasanglah pada kabel IDE primary sebagai slave. Jangan lupa mengatur jumper pada hard disk maupun CD-ROM untuk menentukan apakah drive tersebut bertindak sebagai master atau slave. Setting default dari pabrik untuk hard disk adalah sebagai master, sedangkan untuk CD-ROM adalah sebagai slave. Jadi jika Anda membeli perangkat hard disk dan CD-ROM yang masih baru dan memiliki setting default dari pabrik, ubahlah jumper pada CD-ROM menjadi master dan juga jumper pada hard disk kedua sebagai slave. Hard disk yang akan digunakan sebagai booting tidak perlu dipindah jumpernya. Masalah lain adalah menyangkut jenis kabel dan koneksi IDE yang didukung oleh motherboard. Kebanyakan motherboard keluaran terbaru sudah mendukung UltraDMA 66. Jika motherboard Anda mendukung UltraDMA 66, konektor primary-nya akan terlihat berwarna biru dan jumlah pin pada ujung konektor kabel primary lebih banyak (80 buah pin). Pada kebanyakan kabel IDE terdapat tiga buah konektor. Konektor pertama ditancapkan pada konektor IDE pada motherboard (konektor ini terletak paling jauh dari kedua konektor yang lain). Konektor kedua dan ketiga ditancapkan pada drive master atau slave (jika ada). Jika motherboard Anda hanya mendukung modus UltraDMA 33, pasanglah hard disk yang akan digunakan untuk booting pada konektor yang terletak paling dekat dari motherboard. PENTING! Jika jenis koneksi IDE yang digunakan adalah UltraDMA 66, pasanglah hard disk booting pada konektor yang paling jauh dari motherboard. Pada modus UltraDMA 66, konektor yang letaknya paling jauh dari motherboard harus terpasang pada drive master, sedangkan konektor yang kedua harus terpasang pada drive slave. Hal ini tidak berlaku pada modus UltraDMA 33. Jangan sampai salah pada modus UltraDMA 66 karena jika terjadi kesalahan pemasangan (pemasangannya terbalik), hard disk tidak akan dikenali atau bahkan komputer tidak mau hidup sama sekali. Letakkan hard disk berjauhan dari komponen komputer lainnya seperti CD-ROM drive atau floppy disk drive, jangan berdempetan. Setelah beroperasi cukup lama, hard disk akan mengeluarkan panas yang cukup tinggi, terutama pada hard disk dengan kecepatan putar (rpm) tinggi. Oleh karena itu, untuk memperpanjang usia hard disk dan menjamin keamanan data di hard disk Anda, letakkan hard disk di posisi yang lapang.  Anda juga dapat membeli kipas pendingin hard disk (hard disk cooler), baik yang berupa dua atau tiga kipas yang mengarah ke badan hard disk, maupun yang menempel pada bagian bawah hard disk (berfungsi untuk membuang panas dari chip di PCB hard disk). Saya sarankan model yang pertama karena kelihatannya lebih efektif. Pastikan udara segar dapat melewati sisi atas dan bawah badan hard disk dengan lancar.
2.MemoryKedua, adalah mengenai pemasangan memori RAM pada motherboard. Pada motherboard dengan form factor ATX, terdapat dua buah atau lebih soket memory. Pasanglah memori Anda dimulai dari soket pertama, kedua, dan seterusnya. Soket pertama terletak paling dekat dengan slot/soket prosesor. Jika Anda memiliki dua buah keping memori, gunakanlah merek yang sama. Jika Anda memiliki dua buah atau lebih keping memori dan ukurannya berbeda, pasanglah dengan urutan yang besar pada soket pertama dan seterusnya.
3.Peripheral PCIPada pemasangan peripheral komputer pada slot PCI, berhati-hatilah karena biasanya terdapat satu slot PCI yang berbagi (sharing) IRQ dengan port AGP. Biasanya slot PCI nomor 1 (yang terletak paling dekat dari port AGP) yang berbagi (sharing) IRQ dengan IRQ video card AGP. Jika memungkinkan, pasanglah peripheral PCI berjauhan satu sama lain. Misalnya jika Anda menggunakan sebuah sound card dan sebuah SCSI controller card, pasanglah sound card pada PCI slot 2 dan SCSI controller card pada PCI slot 4. Pemasangan peripheral PCI yang saling berjauhan dilakukan untuk menghindari terjadinya penumpukan panas yang berasal dari kartu-kartu add-on tersebut.  Jika terjadi sharing violation antara peripheral PCI dengan peripheral yang lain, cobalah untuk memindahkan peripheral PCI ke slot lain yang masih kosong. Biasanya cara ini cukup manjur untuk mengatasi masalah sharing violation.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar